FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sistem transportasi pelabuhan merupakan salah satu simpul dari mata rantai moda transportasi. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi, mengharuskannya memiliki rencana pengembangan dengan tahapan jangka pendek, menengah dan panjang keberadaan dan pengembangan pelabuhan tidak bisa dilepaskan dari konteks tata ruang wilayah, sosial, dan perekonomian kawasan.
Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastian pembangunan pelabuhan yang terencana, terpadu, tepat guna, efisien dan berkesinambungan. Dasar rencana pengembangan dan pembangunan pelabuhan diwujudkan dalam suatu Rencana Induk Pelabuhan yang menjadi bagian dari tata ruang wilayah dimana pelabuhan tersebut berada, untuk menjamin adanya sinkronisasi antara rencana pengembangan pelabuhan dengan rencana pengembangan wilayah.
Pembahasan ini mengemuka dalam gelaran Bimbingan Teknis Penyusunan RIP dan DLK - DLKp Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, yang mengangkat tema pengelolaan pelabuhan dalam perspektif pengembangan wilayah dan konektivitas logistik, di Hotel Mercure Makassar, Kamis (29/7/2021).
Kegiatan ini dihadiri sejumlah pakar diantaranya, Ghoefron Koerniawan, Kepala Bidang Perencanaan dan pembangunan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar; Wakil ketua Kadin Sulsel, Andry S Arief Bulu; Prof Ir Sakti Adji Adisasmita, Ketua Prodi S3 Teknik Sipil Unhas; Dr Ir Muh Arafah Palu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel; Ir A Darmawan Bintang, Plt Kepala Bappelitbangda Prov Sulsel; dan Donny Eko Pudyantoro, Pengevaluasi Rencana Induk dan Pengembangan Pelabuhan DJPL.