FAJAR.CO.ID, PINRANG--- Dua orang korban yang namanya dicaplok sebagai penerima KUR fiktif mendatangi BRI Cabang Pinrang. Keduanya datang bersama puluhan massa aksi.
Jenlap dari Aliansi Pemerhati Rakyat Pinrang, Hasan menyampaikan, kasus aliran dana fiktif Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI Pinrang sampai sekarang belum jelas sehingga meminta kepada pihak kepolisian agar secepatnya mengusut tuntas kasus ini.
"Kami menilai BRI Cabang Pinrang ada permainan sehingga banyak masyarakat korban aliran dana fiktif (KUR) dengan mengatas namakan namun yang bersangkutan tidak pernah mengambil dana tersebut," ungkap Hasan.
Hasan menjelaskan, korban KUR Fiktif antara lain yakni Arisman, menuntut agar namanya dipulihkan sebab telah diblacklist oleh pihak bank dikarenakan sangkut paut sebanyak Rp25 juta. Sementara itu, korban atas nama Supratman mengaku namanya dipakai sebagai penerima KUR sebanyak Rp50 juta.
Ia meminta pihak kepolisian untuk menuntut tuntas kasus KUR fiktif BRI yang memakan korban yang diperkirakan mencapai 300 orang.
"Kasus ini akan terus kami kawal dan mendesak Polres Pinrang untuk mengungkap pelaku yang dengan sengaja mengeluarkan KUR fiktif ini," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Pimpinan Cabang BRI Pinrang, Kurniawan Setiantoro mengatakan pihaknya telah melakukan pelaporan terkait kasus itu ke Polres Pinrang untuk dilakukan penyelidikan.
"Kami akan bertanggung jawab, kasus ini sudah kami laporkan ke kepolisian awal maret 2021 lalu untuk mengusut tuntas kasus ini," pungkasnya. (Muhclis/fajar)