FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Teknisi Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar pengabdian ke masyarakat.
Satu diantara kegiatan yang mereka lakukan adalah melakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos serta membantu warga menanam padi dengan metode tanam jajar legowo.
Kegitan tersebut digelar di Kelurahan Tetebatu, kec. Pallangga Kab Gowa, Minggu (1/8/2021).
Pelatihan ini untuk memberikan edukasi kepada warga untuk mengantikan penggunaan pupuk kimia yang dapat membahayakan lingkungan.
Selain itu, langka dan mahalnya pupuk kimia menjadi masalah tersendiri bagi petani. Apalagi saat ini petani masih kesulitan untuk bertahan dimasa pandemi covid-19.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar lingkungan tentu akan jauh menghemat biaya produksi para petani.
"Kegiatan pembuatan pupuk kompos memanfaatkan bahan lokal dan pemanfaatan limbah rumah tangga dan limbah pertanian," kata Muh Ghiyats Khairi, Ketua Umum Mapala Teknisi FT UNM kepada Fajar.co.id.
Hal itupun juga disampaikan Pembina Mapala Teknisi, Ratnawaty Fadilah. Ia menyebut cinta alam bukan hanya menyoal mendaki gunung, tetapi juga harus menjaga keseimbangan lingkungan.
"Alam itu bukan hanya di gunung, menerapkan pertanian organik juga bagian dari menjaga keseimbangan alam," ujar Dosen Pendidikan Teknologi Pertanian ini.
Sementara itu, Ambo Tuo Daeng Sikki petani peserta pelatihan merasa terbantu dengan pelatihan tersebut.
"Saya sangat senang dengan bantuan dari Mapala Teknisi FT UNM dan kegiatan tersebut sangat membantu para petani seperti kami, untuk bisa membuat pupuk sendiri sehingga tergantung lagu dengan pupuk kimia," ujarnya. (zaki/fajar)