Aktivitas keagamaan juga mendapat penyesuaian. Meski tak ada pelarangan di rumah ibadah, tapi dia berharap penerapan prokes yang ketat. “Untuk penanganan COVID-19 kita fokus penanganan di hulu dengan memaksimalkan relawan desa dan edukasi 5M dengan pendekatan persuasif humanis dan penyebaran informasi melalui kanal-kanal pemerintah,” sebut dia.
Terkait aktivitas pendidikan, Indah tetap menunda pembelajaran tatap muka sampai kondisi membaik, kecuali kecamatan zona hijau yang dibolehkan. “Saya mohon dukungan kita semua untuk memperketat protokol kesehatan karena diprediksi klimaks dari COVID-19 ini adalah bulan Agustus. Jadi, sebulan ini kita harus fokus pada penanganannya,” pungkasnya. (rls)