Hanya Setahun Direalisasikan, Insentif Guru Sukarela Sinjai Kini Dihapus

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Insentif guru sukarela dinilai hanya sebatas janji kampanye. Pasalnya, program tersebut sudah dihapus setelah satu tahun pelaksanaanya.

Salah seorang guru sukarela yang mengajar di pelosok Sinjai, inisial AI mengatakan, tahun pertama kepemimpinan Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, dia bersama ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) di bawah naungan Dinas Pendidikan mendapat insentif Rp100 ribu per bulan.

Oleh karena itu, mereka berbondong-bondong membuka rekening baru di Bank BPD Sulsel untuk mempermudah proses pencairan. Selama tahun 2019, mereka mendapat insentif yang dijanjikan pada masa kampanye.

Saat memasuki tahun 2020 hingga akhir tahun, insentif tersebut tak kunjung cair. Kemudian, tahun 2021, sejak Januari sampai Juli juga tak ada kabar akan program tersebut.

Mereka juga tidak mengetahui apa alasan sehingga insentif tersebut tidak dicairkan. "Hanya satu tahun kami dapat, setelah itu tidak lagi sampai sekarang, kami juga tidak tahu apa kendalanya," ujarnya, Selasa, 3 Agustus, kemarin.

Oleh karena itu, dia berharap, program tersebut tetap dilaksanakan. Mereka sangat membutuhkan untuk menambah pendapatan mereka. "Kami sangat berharap program ini kembali dijalankan, tapi bisa saja menjelang pemilihan baru dicairkan lagi," tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Andi Jefrianto Asapa mengatakan, pihaknya telah memberikan pertimbangan ke Bupati Sinjai agar program ini dihapus. Alasannya, karena terjadi duplikasi penggunaan anggaran pada objek yang sama.

Kata dia, selain insentif dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), para tenaga sukarela juga mendapat insentif dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

  • Bagikan