FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Angkatan Muda Ka'bah (AMK) Sulawesi Selatan, Rachmat Taqwa menyerahkan papan Informasi konservasi laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel di 5 pulau, Sabtu (7/8/2021).
Diantaranya Pulau Barrang Caddi, Barrang Lompo, Laelae, Samalona dan Gusung.
Gerakan ini sengaja dilakukannya dalam rangka menanamkan rasa cinta generasi milenial terhadap lingkungan pesisir dan laut.
Menurut Rachmat yang juga Anggota DPRD Kota Makassar, Indonesia saat ini telah masuk kategori darurat sampah plastik, oleh karena itu penanggulangannya perlu digalakkan.
Berdasarkan studi yang dirilis oleh McKinsey and Co dan Ocean Conservancy, Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Akibatnya kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil tercemar dan penuh dengan sampah.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, semua pihak berkolaborasi menjaga ekosistem laut dan wilayah pesisirnya. Agar ke depan laut dan pesisir bisa terbebas dari sampah dan terumbu karang bisa berkembang dengan baik.
"Harapan saya semoga dengan adanya kegiatan ini, kita semua bisa lebih menjaga laut, agar ke depan tidak ada lagi sampah dan terumbu karang bisa berkembang dengan baik," cetusnya.
Dikatakan, sampah plastika tak hanya merusak keindahan ekosistem pesisir, tapi juga dapat mengganggu transportasi laut, menjerat biota laut, atau termakan biota laut dengan kandungan yang bahaya bagi kelangsungan hidupnya. Bahkan cemaran sampah plastik ini juga berbahaya bagi kesehatan manusia.