FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota DPRD kota Makassar, Yeni Rahman mendapatkan sejumlah aduan dari masyarakat dimasa pandemi Covid-19 ini. Salah satunya warga meminta tidak ada lagi penutupan tempat ibadah di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kota Makassar.
"Saya satu ji yang saya inginkan, jangan sampai rumah ibadah kita, masjid kita ditutup. Masak masjid ditutup baru pasar dan toko dibuka," ujar Wandi salah satu ketua RT di Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sabtu (14/8/2021).
Aduan itu ia sampaikan pada kegiatan Reses ketiga masa sidang ketiga Anggota DPRD kota Makassar, Yeni Rahman di Kelurahan Sambung Jawa.
Menanggapi aduan tersebut, Yeni menyebut keluhan tersebut akibat adanya isu pelarangan beribadah di tempat ibadah saat hari raya Idul Adha lalu.
Pada saat itu, ia beserta Fraksi PKS telah menemui Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto untuk mengambil jalan tengah.
"Akhirnya saat itu jalan tengahnya adalah kawasan yang tidak masuk zona merah boleh melakukan ibadah Idul Adha, tetapi yang masuk zona merah tetap tidak bisa," ujarnya.
Kendati demikian, Yeni berujar jika kebijakan ini bukan lahir dari Wali Kota Makassar, melainkan sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat.
"Jadi ini bukan kemauan pak Wali, tapi dari pusat sudah begitu ketentuannya, jadi pak Wali tinggal menjalankan, ini semua demi kebaikan kita semua," lanjut Yeni.
Selain itu, Yeni pun banyak mendapatkan aduan terkait bantuan sosial yang penyalurannya tidak merata. Banyak warga yang seharusnya berhak justru tidak mendapatkan bantuan.