FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tanaman porang semakin diminati. Banyak petani mulai beralih menanam komoditi sektor pertanian ini karena harganya cukup tinggi.
Ketua Petani Penggiat Porang Nusantara (P3N) Sulsel, Chairul Taufik Hidayat, mengatakan, saat ini banyak petani maupun pelaku usaha yang terjun langsung menanam ataupun berbisnis porang. Menurut dia, komoditas yang satu ini memiliki harga yang tinggi di kisaran
Rp7.000 - Rp10.000 jenis umbi basah.
Meski begitu, petani tetap menaruh kekhawatiran dimana kedepan akan terjadi penurunan harga seiring dengan banyaknya orang yang beralih ke porang.
"Alhamdulillah porang banyak dimintai. Untuk peluang ke depannya 10 sampai 15 tahun ke depan kelihatannya akan stabil. Jadi sangat baik untuk mulai menggenjot pertanian porang," ujarnya, Minggu (15/8/2021).
Ia mendorong agar petani mulai bisa mandiri, dengan menyadari kualitas porang yang memiliki nilai lebih tinggi, yaitu paling tidak dengan menjual dalam bentuk umbi kering.
Menurut dia, perbedaan harga untuk umbi basah yang sekarang ini banyak dijual petani, sangat jauh berbeda dengan harga umbi kering. Ia menyebut, untuk umbi basar harga terendag Rp 7.000, sementara umbi kering bisa sampai Rp 45.000.
"Petani seharusnya menaikkan standar produksi agar memperoleh hasil yang lebih baik," kata Chairul.
Ia menegaskan, edukasi ini sangat penting diberikan kepada petani, agar penghasilan yang didapatkan bisa jauh lebih banyak dari biaya produksi yang dikeluarkan.
"Cost produksi harus diminimalisir, mulai dari bibit, pengolahan lahan, pupuk yang pasti akan terus naik juga seiring dengan tren porang," jelasnya.