Istri-istri pamong praja diharuskan menjadi anggota Fujinkai. Adapun tugasnya adalah membantu garis depan dengan memperkuat garis belakang.
Hal ini dijalankan dengan latihan kepalangmerahan, penggunaan senjata, penyelenggaraan dapur umum, mengerjakan keperluan serdadu, memperluas tanaman bahan makanan, meningkatkan populasi ternak dan menggalakkan penanaman kapas.
Keterlibatan maksimal perempuan pada masa kemerdekaan, seharusnya menjadi semangat bagi perempuan kini, apalagi saat ini kita dapat mengakses apapun dengan mudah di era digital yang tidak membatasi pengguna baik laki-laki maupun perempuan.
Hal inipun, perlu disadari oleh kaum laki-laki agar menjadi pemahaman bersama. Keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dengan tidak membedakan hak, kewajiban serta kesempatan di segala bidang kehidupan.
Telah terbukti bahwa keberadaan perempuan Indonesia turut berkontribusi dan memberikan peranan penting dalam pembangunan melalui keikutsertaannya dalam berbagai bidang dengan kemampuan, kecerdasan, kepiawaian yang layak diperhitungkan.
Peran perempuan dalam pembangunan dapat dimaksimalkan pada berbagai sektor kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik, alam, teknologi, perdagangan, pariwisata, dan lain sebagainya. Kemampuan dalam menganalisa dan mengelola kebijakan demi kemajuan bangsa tidak diragukan lagi mengingat sudah banyak sekali tokoh-tokoh perempuan yang berhasil menduduki jabatan tinggi pemerintahan hingga pimpinan negara.