FAJAR.CO.ID, MAROS -- Komunitas Lembaga Balla Buloa Heritage Society menggelar workshop pelestarian musik tradisional kacaping (Kecapi,red) sebagai kearifan lokal manifestasi ketahanan budaya Rabu, 18 Agustus di Anjungan Phinisi Mengambang 575, Dusun Marana Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros.
Kegiatan tersebut merupakan upaya komunitas Lembaga Balla Buloa Heritage Society untuk melestarikan alat musik tradisional kecapi yang hampir dilupakan masyarakat, terutama dikalangan milenial.
Ketua Balla Buloa Heritage Society, Agung Ahmad Rahmatullah mengatakan saat ini cukup banyak generasi yang sudah lupa akan alat musik kecapi.
Padahal kecapi adalah salah satu alat musik yang sangat bagus, bisa dilihat dari notnya yang bisa sebanding dengan alat-alat musik dari luar.
"Dalam workshop ini kita akan membahas mengenai latar belakang kecapi, perkembangannya, dan cara membuat alat musik tradisional kecapi," katanya.
Tak sampai di situ, pelestarian musik tradisional ini kata dia, akan dilanjutkan di bulan Oktober mendatang.
"Insyaallah bulan Oktober nanti akan dibahas bagaimana pengaplikasian kecapi, bagaimana cara memainkan dan bagaimana tentang harmonisasinya," jelasnya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 20 peserta yang berasal dari kalangan masyarakat dari komunitas adat, sanggar seni budaya, karang taruna dan komunitas pemuda yang berasal dari Desa Marannu dan Desa Bontobahari.
Dia juga mengatakan nilai-nilai budaya merupakan bagian yang sangat kuat untuk mempersatukan satu bangsa.
Sehingga peninggalan sejarah serta adat istiadat budaya masyarakat kata dia, perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak untuk dilestarikan keberadaanya.