"Sebab keberadaannya dapat dijadikan sumber bagi upaya pengenalan dan penanaman nilai warisan budaya kepada generasi ke generasi," ungkapnya.
Menurutnya pengembangan kesenian tradisi merupakan salah satu wujud ketahanan budaya sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pelestarian.
"Kami komunitas Lembaga Balla Buloa Heritage Society mengkonsetrasikan pada pembinaan dan pengembangan seni budaya dan tradisi sebagai kearifan lokal yang wajib dilestarikan dan dimanfaatkan dikalangan pemuda," paparnya.
Pihaknya sengaja menggelar workshop pelestarian musik tradisional kacapi sebagai kearifan lokal dan wujud ketahanan budaya ini.
"Dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman serta
mengeduksi pemuda maupun masyarakat tentang alat musik tradisional ini," sebutnya.
Dia juga mengatakan pihaknya sengaja memilih kampung Mangngambang sebagai lokasi
Workshop karena latar sejarahnya.
Sementara itu Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengapresiasi workshop yang digelar Lembaga Balla Buloa Heritage Society ini.
Sebab kata dia, alat musik tradisional ini merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan.
Apalagi diera revolusi industri 4.0 seperti saat ini, musik tradisional sudah hampir dilupakan oleh generasi muda dan masyarakat.
Bahkan kata dia, generasi muda saat ini lebih menyukai musik yang kebarat baratan.
"Kecapi harus diperkenalkan oleh generasi sekarang, jangan sampai anak anak hanya tau main game dan tidak tau yang dinamakan kecapi," ucapnya.
Guna melestarikan alat musik tradisional kecapi ini, Mantan Ketua DPRD Maros ini juga meminta agar nantinya sekolah-sekolah memperkenalkan alat musik tradisional kecapi.