Dua inovator yang dimaksud Hadi adalah Nurul Sukma (Hypnogreen) dan Juinar (Save Bunda BISA). Untuk memaksimalkan proposal inovasi, pihaknya akan melakukan coaching mandiri dengan mengundang salah satu fasilitator inovasi untuk melakukan pendampingan terhadap dua inovator tersebut. “Kita ingin membuktikan bahwa Luwu Utara adalah kabupaten inovatif, tentu dengan komitmen pimpinan kita yang selama ini terus mendorong lahirnya inovasi melalui program one agency one innovation,” terang Hadi.
Pemprov tidak main-main dalam kompetisi kali ini, karena pemenang kompetisi replikasi akan diberikan hadiah berupa uang dan penghargaan TOP Replikasi Inovasi. Sekadar diketahui, selain Luwu Utara, Pemprov Sulsel juga mengundang empat daerah, yaitu Takalar dengan inovasi Papa Sehat, Bantaeng (Bendera Saskia), Pangkep (Kelas Perahu), Makassar (Dongkel with Mobile Library). Rencananya Kompetisi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik via JIPP ini akan dimulai pada awal September 2021 mendatang.
Selain Kabag Organisasi Muhammad Hadi, Rapat Persiapan Kompetisi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Pemprov Sulsel ini juga dihadiri Asisten Administrasi Umum Eka Rusli, Kepala Dinas Kesehatan Marhani Katma, dua inovator masing-masing Juinar dan Nurul Sukma, serta tiga orang dari Tim Pelaksana Warkop Indah, masing-masing Suharto, Indah Amalia dan Lukman. Menariknya, sebelum rapat dimulai, peserta rapat terlebih dahulu memanjatkan doa kepada almarhum Anjas Rusli sebagai inovator ANC Hipnoterapi. (rls)