Dalam museum itu ada juga, deretan dokumentasi leang atau gua yang ada di Kabupaten Pangkep, mulai leang bulu ballang yang menyajikan dokumentasi lukisan menyerupai penyu di dinding gua, Leang Sumpang Bita, Gunung Lante Angoro, Leang Lasitae, Leang Kassi, Leang Lompoa dan masih ada puluhan foto gua yang ada dalam musem ini.
Artefak yang dipajang ini juga disebut ada yang berasal dari China, Vietnam, Thailand berupa keramik. Bahkan lukisan yang dipajang yang merupakan dokumentasi dari leang itu, diperkirakan berusia 40 ribu tahun yang lalu.
General Manager Geopark Nasional Maros Pangkep, Dedi Irfan, mengatakan bahwa, museum karst Maros-Pangkep ini sengaja dibangun di Pangkep agar geosite yang ada di Pangkep semakin terekspose.
"Kita eksplorasi kawasan. Sehingga Pangkep dipilih supaya ada keberimbangan informasi. Kedua kita tempatkan di Pangkep mengingat ada 80 persen geosite spermonde itu terletak di Pangkep," pungkasnya.
Dikatakan bahwa, konsep museum berbicara tengan bilik pembentukan geologi mulai dari pembentukan Indonesia hingga karst Maros-Pangkep.
"Ini menjadi ruang edukasi khususnya pelajar, di Indonesia ini menjadi satu-satunya ruang pusat informasi yang memiliki display room teater," ucapnya.(fit)