FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Pelayanan RSUD Lamaddukkelleng Sengkang mulai jauh dari kata prima. Warga Desa Assorajang Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo kehilangan bayinya sebelum melahirkan.
Hal itu dialami oleh salah seorang jurnalis, Hamzah. Istrinya, Karlina tidak berdaya menghadapi kenyataan. Anak kembarnya berjenis kelamin laki-laki itu menghadap lebih dulu kepada pencipta.
Keluarga dekat Hamzah, Kurniawan bercerita, awalnya Karlina mengalami kesakitan diusai kandungan 9 bulan. Sehingga pihak keluarga cemas, berinisiatif membawanya ke RSUD Lamaddukkelleng, sekitar pukul 12.30 Wita, Senin, 23 Agustus kemarin.
Namun sesampainya di Ruang Semi Kritis Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ibu dua anak itu tidak langsung diberikan penanganan medis dari petugas.
"Petugas malah menolak. Meminta pihak keluarga mengurus surat rujukan dulu di Puskesmas Wewangrewu Kecamatan Tanasitolo," ujar Wawan sapaannya, Selasa, 24 Agustus.
Sementara, jarak RSUD Lamaddukkelleng Sengkang, Kelurahan Amessangeng Kecamatan Tempe ke Puskesmas Wewangrewu, cukup jauh. Diperkirakan kurang lebih 30 kilometer (km).
"Parahnya pasien juga diminta dibawah ke Puskesmas. Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan kepergiannya. Tapi pelayanan di RS masih menyakiti hati kami. Situasi emergency seperti itu, pasien malah bolak-balik," keluhnya.
Kedua calon bayi kembar itu kemungkinannya bisa diselamatkan. Ketika pertama tiba di RS Lamaddukkelleng, petugas menanganinya terlebih dahulu. Sembari mengurus administrasi seperti surat rujukan yang diminta.