"Biar periksa tekanan darah juga tidak. Bahkan disampaikan kalau ini tidak bisa melahirkan normal, harus dioperasi. Tidak ada penindakan sama sekali," keluhnya lagi.
Petugas RSUD Lamaddukkelleng yang hendak ditemui. Tidak ada ingin menanggapi kasus tersebut. Petugas hanya menyarankan bertemu manejemen.
Kepala Seksi Keperawatan RSUD Lamaddukelleng, Kamariah tidak bisa banyak berkomentar. Pihaknya belum mengetahui kronologi kasus tersebut.
"Kemarin saya tidak masuk dek. Saya cari tahu dulu bagaimana kejadian sebenarnya," katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua PWI Wajo, Rukman Nawawi menyayangkan lambannya pelayanan RSUD Lamaddukkelleng, tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang emergency.
"Inikan persoalan nyawa. Administrasi itu bisa dibelakang. Beda kalau bukan pasien gawat darurat. Kami menyayangkan petugas yang melakukan pembiaran itu" tegasnya.
Pihaknya meminta manajemen memberikan teguran keras kepada petugas abai itu terhadap pasien gawat darurat. "Kalau perlu dimutasi saja," tutupnya. (man