"Tahun depan kami berencana untuk menambah kapasitas secara bertahap menjadi 2 miliar alat suntik per tahun. Bangunan pabrik baru saat ini sudah mengakomodasi rencana penambahan kapasitas produksi tersebut, termasuk untuk produksi alat kesehatan lainnya, sehingga kami tinggal menambahkan jumlah line mesin saja,” jelas Jahja.
PT Oneject Indonesia bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), juga tengah mempersiapkan produksi kantung darah, untuk memenuhi kebutuhan kantung darah di Unit Transfusi Darah (UTD) milik PMI, yang selama ini masih berasal dari import.
Diharapkan, dengan adanya produksi lokal kantung darah ini, maka PMI dan rumah sakit /Unit Transfusi Darah-nya, bisa menggunakan kantung darah produksi lokal atau tidak tergantung dari produk impor lagi, sesuai dengan rencana dan kebijakan pemerintah, meningkatkan sebanyak mungkin produksi dalam negeri, terutama pada produk-produk alat kesehatan (Alkes).
Pabrik baru Cikarang dengan luas bangunan mencapai 15.000 m2, selain digunakan sebagai pusat produksi alat suntik, juga memiliki konsep sebagai area produksi Original Equipment Manufacturer (OEM), yang dipersiapkan bagi produksi lokal Abbott Bioquick, alat Swab Antigent Test Covid -19 milik produsen alat kesehatan Global Abbott Laboratories, yang bekerja sama dengan PT Itama Ranoraya Tbk.
“Pabrik Oneject, baik yang ada di Cikarang dan juga di Sentul akan menjadi pusat produksi alat kesehatan yang memiliki orientasi pemenuhan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan di sektor kesehatan domestik, namun juga untuk mengisi pasar global. Kami berharap kontribusi ini dapat mendukung program kemandirian alat kesehatan nasional yang sedang dilakukan pemerintah,” tutup Jahja. (rls)