Sementara itu untuk tahanan baru, dengan tegas sesuai perintah Dirjenpas bahwa penerimaan tahanan baru harus dipastikan bebas dari Covid-19.
"Jadi tahanan baru sebelum dipindahkan ke sini, tim kami turun langsung menyaksikan proses pemeriksaan antigen oleh petugas kesehatan pada pihak Penahan, baik Kepolisian dan Kejaksaan untuk memastikan bahwa tahanan baru tersebut benar-benar sehat," ungkapnya.
Lebih lanjut Karutan menyatakan bahwa selanjutnya akan memperketat persyaratan administrasi penerimaan tahanan baru.
"Sementara kami sosialisasikan dengan APH terkait bahwa untuk penerimaan tahanan baru selanjutnya akan diterapkan persyaratan baru, yakni sudah menjalani vaksinasi secara tuntas," bebernya.
Selain itu, pencegahan penularan Covid-19 juga warga binaan melakukan olahraga secara rutin.
"Mulai Selasa sampai Sabtu, warga binaan rutin lakukan senam pagi di lapangan olahraga. Jadi ada 9 blok hunian, setiap hari bergiliran 2 blok, kecuali blok perempuan dan Rehabilitasi Narkoba di Jum’at dan Sabtu," jelasnya.
Rutan Makassar juga aktif memberikan penyuluhan yang bekerjasama dengan beberapa pihak, mulai Bapas Makassar, lembaga agama atau dakwah baik Muslim maupun Nasrani. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat, dan untuk yang dari luar harus menunjukkan kartu vaksin
"Harapannya semua unsur dapat terpenuhi mulai dari jasmani hingga rohani. Intinya kami upayakan yang terbaik untuk warga binaan, sehat fisiknya, sehat mentalnya," pungkas Sulistyadi.
Anggota DPR RI Komisi IX, Aliyah Mustika Ilham yang turut memantau jalannya proses vaksinasi menyatakan siap memfasilitasi vaksin di Rutan dan Lapas wilayah Sulsel. Pemerintah pusat menargetkan 1juta orang per hari yang melakukan vaksin, sehingga September ini diharapkan bisa mencapai target.