PNUP Beri Penyuluhan ke Kelompok Tani Bonto Matene

  • Bagikan

Informasi selanjutnya dari anggota kelompok tani, Abu Bakar Dg. Bombong , mengatakan, frekuensi penggunaan mesin pompa air cukup tinggi, sehingga pompa yang digunakan sering mengalami kerusakan dengan gejala seperti; mesin pompa mati total, mesin hidup tetapi tidak dapat menyedor air, mesin hidup tetapi air yang keluar kecil, dan mesin mati karena konsleting.

Untuk memperbaiki mesin pompa ini, mereka memanggil atau membawa ke bengkel terdekat. Bila ingin memperbaiki sendiri, mereka tidak mempunyai keterampilan dan peralatan kerja.

Salah satu jenis peralatan pertanian yang memiliki peran penting adalah mesin penyemprot. Mesin penyemprot ini digunakan untuk menebar pupuk dan menebar racun untuk membasmi hama. Jumlah mesin penyemprot yang dimiliki oleh kelompok tani ini sangat terbatas dan masih manual.

Dalam mengoperasikan mesin penyemprot manual membutuhkan tenaga yang cukup besar sehingga petani cepat lelah sehingga luas areal persawahan yang disemprot membutuhkan waktu lama.

Metode pengabdian yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan penyuluhan penggunaan dan perawatan mesin pompa air dan mesin penyemprot hama.

Hasil kegiatan pengabdian ini adalah anggota kelompok tani Bonto Matene sudah memiliki wawasan dan keterampilan dalam mengoperasikan dan merawat mesin pompa air dan mesin penyemprot sesuai standar prosedur kerja.

Untuk meningkatkan produktivitas kerja dan pendapatan anggota kelompok tani, maka tim pengabdian pada masyarakat PNUP telah menyerahkan satu unit mesin pompa air dan satu uni mesin penyemprot.(rls)

  • Bagikan