FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel menggelar Festival Aksara Lontara II, Jumat (27/8) di Perpustakaan Wilayah Sulsel.
Festival Aksara Lontara tersebut diisi sejumlah kegiatan. Salah satunya adalah Seminar Mewujudkan Ranperda Aksara Lontara sebagai Penguatan Warisan Literasi Sulawesi Selatan.
Seminar tersebut dibuka Asisten III Pemprov Sulsel Tautoto Tana Ranggina dan menghadirkan sejumlah tokoh penting diantaranya Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando (yang mengikuti secara daring), guru-guru besar, pengamat dan praktisi sosial budaya.
Asisten III Tautoto Tana Ranggina menekankan untuk melestarikan nilai-nilai budaya lokasi secara konsisten, harus ada penguatan hukum dengan menghadirkan peraturan daerah.
Diapun mendukung jika semua stakeholder berkompeten sama-sama berjuang menghadirkan Perda Aksara Lontara.
“Itu sangat penting agar budaya kita, khususnya Aksara Lontara tidak tergerus oleh jaman yang makin modern saat ini,” ungkap Tautoto.
Sementara itu, Ketua DPRD Makassar, Andi Ina Kartika Sari mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi lahirnya Perda Aksara Lontara tersebut, sepanjang prosedur dan usulannya sudah terproses.
Apalagi, kata Ina, masih ada waktu untuk mengusulkan Ranperda tersebut sebelum DPRD masuk dalam tahap pembahasan Program Legislasi Daerah (Prolegda) yang akan dirancang untuk tahun depan.
“Kalau semua tahapan mekanisme yaitu berjalan khususnya naskah akademik. Tinggal dikomunikasikan ke DPRD kita harap waktu ini digunakan sebaik-baiknya karena propem perda 2022 akan ditetapkan bersamaan APBD 2022 dan itu dilakukan paling lambat akhir November 2021. Saya rasa insyaAllah waktu ini bisa digunakan sebaiknya,” tuturnya.