FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA -- Percepatan penanganan bencana butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat melakukan kunjungan bersama pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Kalaksa BPBD, dan Plt. Kepala DPUTRKP2, yang meninjau beberapa titik lokasi di bantaran sungai yang menyebabkan air merembes ke pemukiman warga di lingkungan Poddo, Kecamatan Masamba.
Pada kunjungannya, bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga terlihat berbincang bersama beberapa warga.
"Memang yang kita butuhkan saat ini adalah dukungan masyarakat, mengingat
kalau secara teknis balai telah melakukan kajian dalam perencanaan mana yang paling tepat dalam penanganan banjir yang dilakukan secara bertahap," kata Indah, Senin (30/8).
Tahun ini, diketahui kegiatan penanganan yang dilakukan adalah membangun urugan tanah di sepanjang aliran sungai.
"Tapi memang sifatnya spot-spot terutama untuk mengamankan pemukiman. Dari penjelasan PPK BBWSPJ, dalam pengerjaan ini item urugan batu yang digunakan berdasarkan berat dan jenis batu yaitu 100 sampai 200 kg. Jadi tidak ada item batu gajah dalam kontruksi ini melainkan berdasarkan berat dan jenis batu. Selain memasang urugan batu, juga dilakukan pengerukan. Untuk tahun depan kita sudah lakukan Pertemuan Konsultasi Masyarakat yang kedua untuk finalisasi desain sabo dam. 7 di Sungai Masamba direncanakan dibangun 3 tahun depan, begitu juga Radda. Untuk Rongkong direncanakan pembangunan bendungan pada 2025 mendatang," papar mantan Dosen Universitas Indonesia ini.