FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Belanja Pegawai di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar lebih besar daripada belanja non pegawai.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengakui hal tersebut. Hal itu ia ketahui ketika akan melakukan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021.
Ia menjelaskan, bahwa penganggaran sebelumnya yang ada dalam APBD Pokok 2021 merupakan hasil rancangan dari masa PJ Wali Kota sebelum ia menjabat di periode keduanya.
Orang nomor satu Makassar ini memastikan pihaknya akan melakukan perombakan besar-besaran dalam APBD perubahan.
"Makanya saya perbaiki langsung karena APBD ini bukan saya yang bikin. Setelah saya periksa untuk APBD Perubahan luar biasa, belanja untuk pegawai meledak-ledak luar biasa," katanya, ketika ditemui di Anjungan Pantai Losari, Senin, (1/9/2021).
Danny sapaannya menegaskan, mestinya pengeluaran keuangan lebih besar diperuntukkan bagi masyarakat apalagi di masa pandemi Covid-19.
"Mestinya harus untuk rakyat, bukan belanja untuk pegawai. Pendapatan ini untuk rakyat, bukan untuk pegawai," ujarnya.
Lanjut kata Alumni Fakultas Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) ini, ia akan
mengutamakan kebutuhan rakyat dan melakukan pemangkasan.
"Pasti pemangkasan. Di perubahan itu pemangkasan. Kesempatan 4 bulan saya akan (berikan) sebesar-besarnya untuk rakyat," imbuh Danny.
Sekadar diketahui, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah menyoroti perencanaan program dan belanja yang ada di beberapa daerah.
Termasuk diantaranya adalah harga program yang berlebihan sampai belanja pegawai yang terlalu besar. (selfi/fajar)