"Beda diajar langsung sama guru profesional dan yang tidak," ungkapnya.
Sahruddin Said mencontohkan yang terjadi di pulau-pulau yang terpisah dengan kota Makassar. Ia menyarankan pemerintah kota menjadikan pulau yang terisolasi itu dijadikan percontohan penerapan belajar tatap muka.
Sehingga jika itu berhasil dan berjalan aman, sistem tersebut bisa menjadi patron bagi pulau-pulau kecil lainnya di luar Makassar.
"Menurut saya yang paling krusial adalah anak-anak pulau. Jangan sampai mereka keenakan cari uang dengan melaut karena tidak sekolah. Ini harus menjadi perhatian. Mereka tidak boleh putus sekolah," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pembelajaran Pendidikan Dasar Disdik Kota Makassar, Syarifuddin mengatakan pihaknya sudah membentuk tim untuk mengecek masing-masing sekolah perihal kesiapannya dalam PTM.
Dengan hati-hati, pengecekan juga mengacu pada 46 indikator Daftar Periksa Sekolah (DPS). Proses pemeriksaan untuk memverifikasi dan memvalidasi sekolah-sekolah yang siap dilakukan pada semua jenjang, dari TK-Paud, SD, dan SMP.
Ada 200 ribu swab antigen yang sudah disiapkan Pemkot dan bakal digelar di masing-masing sekolah pada detik-detik masuk sekolah.
Hingga kini, langkah prioritas pertama yang dilakukan ialah vaksinasi. Vaksinasi siswa dinilai membantu mempercepat pembelajaran sekolah tatap muka.
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto menilai vaksinasi Covid-19 merupakan pondasi awal membentuk kekebalan kelompok (herd Immunity) di lingkungan sekolah. (dra/fajar)