FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pembelajaran tatap muka mulai diterapkan di sejumlah daerah dengan mengacu pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 1-3. Hal ini dilakukan guna mengurangi dampak learning loss yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
Khusus di Kota Makassar, pemkot akan menerapkan langkah penanganan berlapis untuk mencegah penularan covid-19 terhadap pelajar.
Dua langkah itu di antaranya, vaksinasi terhadap siswa, sekaligus swab massal ketika nantinya siswa mulai masuk belajar di sekolah.
Sekretaris Komisi D bidang Pendidikan DPRD Kota Makassar, Sahruddin Said menyatakan pemerintah kota sebaiknya mengadopsi formulasi yang dilakukan kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Dalam pelaksanaannya, sekolah bisa menggunakan beberapa pola. Seperti, gabungan antara pembelajaran jarak jauh dan PTM, pola bergilir, pengurangan durasi belajar di sekolah hingga pola pengaturan jam kedatangan pelajar.
Politisi PAN ini menilai, Makassar telah berhasil melewati zona merah Covid-19. Berdasarkan aturan pemerintah pusat, wilayah dengan zona PPKM di level 1 sampai 3 sudah bisa menggelar pembelajaran tatap muka.
"Tapi perlu dicatat kalau fasilitas penunjang protokol kesehatan di sekolah belum siap dan guru belum divaksin, sebaiknya jangan dulu (sekolah tatap muka)," ujar Sahruddin saat dihubungi fajar.co.id, Sabtu (4/9/2021).
Menurutnya, selama pembelajaran daring dan luring, kualitas pendidikan menjadi menurun. Secara paralel kecerdasan anak pun menurun, termasuk kualitas etika anak-anak pun demikian.