Tes Kejiwaan Cakades Berbayar, di Perda Hanya Mensyaratkan Berbadan Sehat, Begini Reaksi DPRD

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, BONE -- Ratusan Calon Kepala Desa (Cakades) di Bone sementara menjalani tes kejiwaan di RSUD Tenriawaru.

Merujuk data, sampai Selasa 7 September kemarin sudah sekitar 400-an yang ikut tes. Dan itu tidaklah gratis. Masing-masing cakades merogoh kocek Rp225 ribu. Jika dikali dengan total cakades, jumlahnya keseluruhan sudah mencapai Rp90 juta.

Humas RSUD Tenriawaru, Ramli tak menampik hal tersebut. Menurutnya, proses ujian bakal calon kades yang berlangsung saat ini sama dengan yang lalu-lalu sewaktu rekrutmen calon legislatif, KPU, dan lainnya.

Kata dia, ujian ini menjawab soal sebanyak 500-an lebih pertanyaan, sedangkan untuk penilaiannya, dokter ahli jiwa sudah punya metode yang standar. Metode ujian ini disebut MMPI.

"Metode ini digunakan oleh dokter-dokter ahli jiwa untuk menguji kejiwaan seseorang. Bagi yang dinyatakan tidak lulus, masih diberi kesempatan untuk mengulang," katanya Rabu (8/9/2021).

Wakil Ketua Bapemperda DPRD Bone, Ade Ferry menuturkan, di Perda hanya mensyaratkan berbadan sehat, tidak ada yang mensyaratkan tes kejiwaan.

"Karena sebenarnya konsultasi di provinsi dulu, kalau dilihat tidak mesti sehat rohani. Harusnya kalau kita mau menambahkan, ditambahkan di perdanya. Tetapi penafsiran bagian hukum juga lain," ucapnya.

Sementara Ketua Bapemperda DPRD Bone, Fahri Rusli mengaku kaget sekaitan tes kejiwaan ini. "Barusanku dengar, itu semacam psikotes. Kenapa begini sekali, kayak tes Akpol," herannya.

Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, di Bapemperda tidak tau, sempat dalam perbup itu teknisnya. "Yang pasti kalau ini tidak sampai di DPRD," jelasnya. (agung/fajar)

  • Bagikan