Fajar.co.id, Seko -- Wakil Bupati Kabupaten Luwu Utara, Suaib Mansur, menghadiri undangan syukuran panen dari warga Desa Lodang Kecamatan Seko, baru-baru ini. Di hadapan warga yang hadir, Wabup Suaib Mansur tak lupa mengucapkan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, meski masih dalam suasana pandemi COVID-19.
“Syukuran panen ini menandakan beberapa simbol, apalagi kalau panen itu surplus, artinya ada simbol kemakmuran yang dirasakan warga,” kata Wabup Suaib Mansur. Ia menyebutkan, panen menandakan ada kerukunan antarwarga, antartokoh adat, antartokoh agama dan pemerintah daerah yang menjadikan panen di Seko surplus.
Masih Suaib, surplus beras juga menandakan bahwa ada toleransi yang terbangun di tengah masyarakat, dan juga sebagai penyumbang ketahanan pangan nasional. “Surplus beras ini juga bisa diartikan bahwa kita ikut berpartisipasi untuk tidak mengekspor atau mengimpor beras dari luar. Alhamdulillah kita surplus beras dan wajib disyukuri,” imbuhnya.
Kendati demikian, ada satu persoalan di Seko yang mesti dicarikan solusi, yaitu bagaimana warga Seko bisa menanam dan memanen dua sampai tiga kali dalam setahun. “Khusus di Lodang, kita masih menanam dan memanen setahun sekali. Nah, semoga dengan hadirnya bendung dan irigasi yang telah kita bangun beberapa tahun lalu, bisa menambah indeks pertanaman di Seko,” harap dia.
Lebih jauh mantan Kadis PUPR ini menambahkan bahwa ada 20% alsintan yang diberikan khusus di Kecamatan Seko. Inilah, kata dia, bentuk pemerataan dan keadilan yang dilakukan pemerintah kepada warga yang berada di wilayah terpencil, seperti Seko. “Ini bentuk pertimbangan kita berbuat adil, tentu yang lainnya masih butuh pembenahan dan peningkatan,” ucap dia.
