Isolasi di KM Umsini Ditutup, Puskesmas Bisa Rawat Pasien Covid-19

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Terhitung 21 September, KM Umsini tidak lagi menangani pasien bergejala ringandan OTG. Sebagai gantinya, pasien
bisa mendapatkan perawatan di puskesmas.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, seluruh fasilitas kesehatan dari KM Umsini akan dipindahkan ke rumah sakit dan puskesmas. Begitu juga dengan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di pusat isolasi apung itu.

"Kita punya penyaring udara dan separator, semua kita alihkan ke rumah sakit dan puskesmas," jelas pria yang akrab disapa Danny ini, Selasa, 14 September.

Juru Bicara Makassar Recover, Henny Handayani menambahkan, pasien yang masih ada dan baru masuk, semua dialihkan ke pusat isolasi milik Pemprov Sulsel. "Nakes dari Umsini juga akan dialihkan ke program Makassar Recover lainnya. Kita terus menggenjot vaksinasi," sebut Henny.

Pemkot Makassar menghentikan KM Umsini sebagai pusat isolasi terpadu akibat semakin minimnya pasien Covid-19.

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin berharap pusat isolasi terpadu tidak dihilang-
kan meski pandemi beralih menjadi endemi.

"Pusat isolasi terpadu boleh berakhir, bila kasus sudah terkendali dengan angka positivity rate di bawahlima persen," tegas Guru Besar FKM Unhas ini.

Selama masih ada kasus, lanjutnya, pemerintah tidak boleh melemahkan penanganan termasuk ketersediaan pusat isolasi. Selain itu, level PPKM kemungkinan akan dilonggarkan menyusul penurunan kasus setiap hari.

Plt Kepala Satpol PP Makassar, Iqbal Asnan menuturkan, Satgas Raika tidak berhenti memberikan teguran dan sanksi kepada pe-
langgar protokol kesehatan (prokes). "Kasus melandai bukan menjadi alasan untuk mele-
mahkan pengawasan di area publik atau tempat usaha. Kita juga masih jalankan tes swab di tempat," ucapnya.

  • Bagikan