ASEAN Energy Awards sendiri juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi sektor swasta yang lebih besar serta mendorong perusahaan swasta di setiap negara anggota ASEAN (AMS) untuk meningkatkan teknologi energi serta mengembangkan solusi energi yang lebih bersih, serta khususnya, peningkatan porsi energi terbarukan dalam jaringan kelistrikan.
PLTB Sidrap 75 MW; sebagai pembangkit yang memanfaatkan tenaga angin berskala utilitas terbesar dan yang pertama diresmikan di Indonesia telah menandai tonggak sejarah penting bagi pembangunan energi terbarukan di ASEAN.
Berdasarkan nota kesepahaman (MoU) antara UPC Renewables dengan PLN, yang disaksikan oleh Presiden Jokowi di Washington DC pada tahun 2015, UPC Renewables terus berupaya mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan, untuk mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan bauran energi terbarukan dalam sektor energi primer nasional menjadi 23% pada 2025.
”Tim UPC yang membangun PLTB Sidrap dan semua para pemangku kepentingan merasa bangga bahwa PLTB Sidrap 75 MW telah diakui beroperasi dengan standar teknis, keselamatan, dan lingkungan yang terbaik. Pengakuan sebagai pemenang ASEAN Renewable Energy Award juga dari daftar persaingan yang ketat. Kami berharap dapat memberikan lebih banyak energi terbarukan berkualitas tinggi ke jaringan kelistrikan Sulawesi Selatan dan Indonesia di tahun-tahun mendatang,” terang Head of Development UPC Indonesia, Niko Priyambada. (*)