FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Sejumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non K (GTKHNK) 35+ Kabupaten Wajo menyambangi Gedung DRPD Wajo, Selasa, 21 September.
Ketua GTKHNK 35+ Wajo, Novel Tri Nuryana Harahap mengatakan, sehubungan pasca pelaksanaan ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Wajo, Komisi I dan II DPRD Wajo diharapkan membantu GTKHNK 35+ yang mengikuti seleksi tahun ini.
"Seleksi PPPK tahun ini yang diikuti sejumlah GTKHNK 35+ adalah harapan kami untuk perbaikan nasib," ujarnya.
Sebab kata dia, dalam pelaksanaan Seleksi Kompetensi tahap I yang digelar pada tanggal 13-16 September kemarin cukup rumit. Kisi-kisi yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tidak ada muncul di soal-soal PPPK.
"Validitas dan kredibilitas soal yang diujikan kepada peserta dan proporsi tingkat kesulitan soal tidak sebanding dengan waktu yang ada," terangnya.
Maka dari itu, pelaksanaan Seleksi Kompetensi tahap II rencananya digelar Oktober nanti, bisa disesuaikan dengan jenjang peserta.
"Kami berharap dewan memfasilitasi perjuangan teman-teman GTKHNK 35+ sampai ke BKN, Kemendikbud, serta Komisi II dan X DPR RI," pintanya.
Peserta yang sudah lolos passing grade dan tidak masuk dalam perangkingan ditempatkan sesuai tempat mengajarnya atau Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Sementara, Ketua DRPD Wajo, Andi Alauddin Palaguna, berjanji ikut memperjuangkan nasib guru honorer di Wajo. Keluhan honorer yang menjadi peserta PPPK akan disampaikan ke pusat.
"Kami sudah koordinasi masalah ke GTKHNK 35+ Wajo bersama PGRI Wajo. Cuma kami butuh persuratan mereka (GTKHNK 35+ Wajo, red) sebagai dasar kami nantinya," tutupnya. (man)