FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kasus yang semakin melandai, membuat Sulsel kini berada di zona oranye. Meski demikian, belum saatnya gembira berlebihan.
Per Senin, 20 September, Sulsel mencatat hanya 20 kasus positif.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Ichsan Mustari mengatakan, kasus yang semakin landai seharusnya membuat masyarakat bisa lebih memperketat protokol kesehatan (prokes).
"Agar kasus tidak melonjak lagi. Jadi jangan euforia dahulu. Kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan membatasi mobilitas," ucap dr Ichsan, Selasa, 21 September.
Kepala Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong memaparkan, edukasi terhadap masyarakat terus berjalan. Meski tidak ada lagi wilayah di Sulsel yang masuk zona merah atau menerapkan PPKM Level 4.
"Bukan hanya tugas pemerintah. Mengedukasi pentingnya prokes kepada masyarakat harus dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak," jelas Muhammadong.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi (PAEI) Cabang Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin menambahkan, secara global, Covid-19 memang sudah bisa dikendalikan.
Semua pihak diharapkan tetap waspada. Meski agenda nasional terus diberlakukan, seperti PSBB, PPKM, hingga vaksinasi massal Covid-19. Jangan sampai lonjakan kasus kembali terulang.
"Tren kurva epidemi Indonesia cenderung berbentuk lonceng piramida sempurna. Artinya, pemerintah tetap harus membuat masyarakat waspada dan selalu mengingatkan pentingnya prokes," saran Guru Besar FKM Unhas ini.
Ia menyebut tidak masalah sejumlah kegiatan berjalan. Asalkan pengawasan dan kepatuhan tetap dijaga. Perlu dipahami, kesehatan adalah produk kultural yang merupakan output dari seluruh aktivitas sosial kebudayaan.