Isran mengungkapkan, penempatan kecukupan armada kebakaran atau apar mutlak diperlukan saat ini. Jika, alat damkar terbatas, maka dengan adanya peristiwa kebakaran, armada akan sulit mencari rute tercepat.
"Nah, apakah itu melalui jalan kecil, lokal, lorong atau istilah 'jalan tikus', maka di sinilah diperlukan peralatan berteknologi tinggi. Yang diperlukan adalah alat pengintai dari atas atau drone. Nanti, hasil pantauannya bisa dikirimkan ke pusat pengendalian hingga ke armada damkar," ungkap Isran.
Dari situ, akan memungkinkan analisis rute tercepat. Sehingga poin fungsi dan urgensinya ada pada kondisi tersebut. Kadang-kadang, masyarakat merasa kebakaran sudah lama, tetapi mobil damkar lambat tiba.
"Ada juga sudah mendengar suara sirine, tapi masih belum melakukan penyiraman. Itu artinya banyak faktor di lapangan, maka diperlukan pemetaan lokasi, yang kadang menjadi masalah tersendiri di lapangan," sebutnya.
Kepala Seksi Pengendali Operasi Dinas Pemadam Kebakaran Cakrawala menyebut kegunaan drone damkar nantinya bukan hanya pada pemetaan lokasi kebakaran, tetapi juga untuk kebencanaan lain.
"Kan, urgensinya pada visualisasi akses apar damkar. Tapi, bakal digunakan juga pada kebencanaan lain seperti korban hanyut, banjir, tanah longsor dan sebagainya," sebutnya. (edo-bus)