Untuk price nya sendiri, mereka memasang DP hanya Rp1,5 juta saja. Itu juga diiringi dengan cicilan ringan Rp650 ribu setiap bulannya. Untuk jangka waktunya hanya enam tahun. Sementara luas tanah per kavlingnya 6x12 meter.
”Kami mengakui, ini sudah ada untung. Makanya kami tidak pakai bunga. Kami cuma ingin membuka akses untuk masyarakat supaya bisa tinggal nyaman dan aman di hunian layak, khususnya mileniak,” lanjutnya.
Selain itu, kemudahan akses juga dibuktikan dengan persyaratan yang diberikan. Masyarakat cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) saja.
”Kami tanpa bank, jadi langsung. Masyarakat cukup bawa KTP dan KK, sudah bisa dapat kaplingan di sana,” jelasnya.
Lebih jauh Fadhil mengatakan, pihaknya sudah mendapat izin dari Pemerintah Kabupaten Gowa untuk membuka bisnis di sana. ”Masyarakat tidak perlu khawatir, kami punya izin, kami legal, dan kami punya semua kelengkapannya. Jadi aman,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi Universitas Hasanuddin, Anas Iswanto Anwar mengatakan, meningkatnya bisnis-bisnis properti harus didukung. Sebab, di sana ada potensi kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah.
”Kalau rumahnya terjual laris, ya sudah pasti ada kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah. Ini perlu didukung, terlebih lagi ada aktivitas yang mulai stabil,” terangnya. (zaki/fajar)