FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Perjuangan atlet Kabaddi asal Sulawesi Selatan untuk tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua ternyata tidak mudah. Penuh perjuangan keras.
Untuk berangkat ke Jayapura, mereka terpaksa pakai uang pribadi. Seluruh akomodasi dan perlengkapan ditanggung masing-masing atlet.
"Kami cari (uang sendiri). Tidak ada sama sekali kami dapat dari Pemprov maupun satgas KONI. Baju, tiket kita beli semuanya sendiri," kata Sekretaris Umum Federasi Olahraga Kabaddi Indonesia (FOKSI) Sulsel, Herman Dody.
Segala macam cara dilakukan FOKSI agar bisa memberangkatkan atletnya. Satu hari sebelum keberangkatan, mereka sempat mendatangi kantor Gubernur Sulsel.
Mereka berharap bisa bertemu dengan ketua Satgas PON di Sulsel, Abdul Hayat Gani. Harapannya Pemprov bisa memfasilitasi tiket penerbangan, sama seperti atlet pada cabang olaharaga lainnya.
"Tapi kami tidak bertemu. Diwakili oleh Kabid Olahraga, pak Muchlis. Tapi tidak ada juga bantuan," ujar Herman.
Di Papua, mereka juga tak dapat fasilitas. Atlet dan official terpaksa menumpang di rumah jabatan Wakil Wali Kota.
"Kami menumpang di rumah jabatan.
Sebagian biaya juga dibantu oleh Wakil Wali Kota Jayapura. Disumbang secara pribadi," tuturnya.
Herman mengaku sudah pernah mengusulkan ke KONI agar cabang olahraga Kabaddi bisa diikutkan di PON Papua. Walaupun masih eksibisi, tapi setidaknya bisa diakomodir.
"Kami juga sempat menyurat ke Dispora tapi sampai kita pulang ke Sulsel tidak ada kejelasan. Kalau KONI, mereka bilang tidak ada anggaran. Jadi kami betul-betul berjuang," ungkap Herman.