Mitigasi Berbasis Kearifan Lokal Bisa Jadi Solusi Hindari Dampak Bencana

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara menggelar kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana, sekaligus Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), Senin (4/10/2021), yang dipusatkan di Aula Kantor Camat Sabbang Selatan. Kegiatan dibuka Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dan dihadiri Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Luwu Utara, Muslim Muhtar.

Berdasarkan laporan Kalaksa BPBD, Muslim Muchtar, ada 11 desa yang menjadi sasaran pembentukan Destana, yaitu Mari-Mari (Sabbang Selatan), Pompaniki (Sabbang Selatan), Pengkendekan (Sabbang), Salama (Sabbang), Radda (Baebunta), Meli (Baebunta), Polewali (Baebunta Selatan), Mekarsari Jaya (Baebunta Selatan), Maipi (Masamba), Baloli (Masamba) Kelurahan Bone (Masamba) dan Tingkara (Malangke), dan Tolada (Malangke).

Muslim menyebutkan, tujuan digelarnya pelatihan mitigasi bencana dan pembentukan destana
agar masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana dapat meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, sehingga bisa meminimalisir dampak dari bencana.

“Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana bisa terlindungi dampak yang merugikan akibat bencana yang menimpa wilayahnya, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana” jelas Muslim.

Sementara Bupati Indah Putri Indriani menyambut baik kegiatan pelatihan mitigasi bencana dan pembentukan destana yang digagas BPBD. Menurut dia, kegiatan ini menjadi upaya pemerintah meminimalisir terjadinya korban jika terjadi bencana.

  • Bagikan