Mitigasi Berbasis Kearifan Lokal Bisa Jadi Solusi Hindari Dampak Bencana

  • Bagikan

“Melalui pelatihan ini kita berharap bagaimana meminimalkan korban. Bahkan kalau bisa zero victim alias tak ada korban,” jelas Indah.

Dikatakannya, salah satu bentuk mitigasi yang wajib dilakukan adalah menyiapkan ransel bencana. “Setiap rumah harus menyiapkan tas bencana. Isinya kebutuhan dasar seperti pakaian, obat-obatan, makanan dan minuman siap dikonsumsi,” kata dia.

Lebih jauh Indah katakan, salah satu mitigasi terbaik yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan mempelajari tanda-tanda alam, seperti yang dilakukan orang-orang terdahulu. Kata dia, metode mitigasi dengan mempertimbangkan kearifan lokal atau mitigasi berbasis implementasi kearifan lokal bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. “

Salah satu mitigasi yang paling baik itu juga berdasarkan kearifan lokal, biasanya diidentifikasi dengan mempelajari tanda-tanda alam,” jelas dia.

Ia mencontohkan, perilaku hewan atau semiotika fauna sebagai pengenalan tanda-tanda alam, seperti munculnya burung-burung yang terbang meninggalkan pepohonan dan pegunungan atau hewan-hewan liar seperti ular atau binatang lainnya yang leluar dari permukaan bisa menjadi prediksi terjadinya bencana.

“Intinya, banyak yang bisa kita lakukan sebagai upaya mitigatif terhadap risiko terjadinya bencana. Semoga apa yang disampaikan pada pelatihan ini nanti, dapat kita implementasikan di tengah-tengah masyarakat,” tandasnya.

Turut hadir dalam kegiatan pembukaan pelatihan mitigasi dan pembentukan destana ini, Camat Sabbang Selatan Fatmawati Beddu, Camat Sabbang Siti Kidar, Camat Baebunta Andi Yasir Pasandre, Camat Baebunta Selatan Muhammad Yamin, serta Camat Masamba yang diwakili Sekretaris Camat Masamba Ahmad.

  • Bagikan