FAJAR.CO.ID,PANGKEP-- Warga Pulau Sapuka, Kelurahan Sapuka, Kecamatan Liukang Tangaya membantah apabila pasir yang dikeruk digunakan untuk pemberat rumput laut.
Tokoh masyarakat Pulau Sapuka, Ramli menjelaskan bahwa, pasir yang dikeruk digunakan untuk proyek pembangunan infrastruktur di pulau tersebut.
"Bohong itu pak Lurah kalau pasir di galian yang dikomersialkan untuk pemberat rumput laut. Tetapi ini digunakan untuk pembangunan baik rumah maupun proyek pemerintah, ada pengerjaan infrastruktur disini dari pemerintah tetapi pakai pasir hasil tambang itu," paparnya.
Senada dengan itu, Saeonong warga setempat juga tak terima apabila pemerintah setempat menyebut bahwa pasir hasil tambang digunakan untuk pemebrat rumput laut, namun justru dipakai untuk proyek infrastruktur pemerintahan.
"Itu tidak benar, karena ada program pemerintah beberapa bulan lalu yang mana materialnya diambil dari situ, yaitu konstruksi jalan paving blok," jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Pangkep, Ramli mengaku sangat menyayangkan adanya aktivitas penggalian pasir yang dapat menyebabkan daratan pulau semakin terkikis.
"Ini kita terima informasinya juga, saya kira itu harus diperhatikan karena kondisinya yang sudah memperihatinkan, apalagi material pasir yang diambil itu berada di ujung pulau, jika tidak dibatasi maka akan berdampak," ujarnya.
Terpisah, Lurah Sapuka, Samsul Alam mengakui bahwa ada proyek pembangunan yang berasal dari pasir tambang di pulau itu. "Baru kali ini digunakan untuk infrastruktur, sebelum-sebelumnya memang sudah ada aktivitas penambangan," ungkapnya.(fit)