Batik Jadi Pembawa Pesan Perdamaian dan Keberagaman

  • Bagikan

Batik kata William, di masing-masing daerah memiliki ciri khas masing-masing. Batik di jawa dan batik Sarita di Toraja misalnya berbeda corak dan warnanya. Teknik mewarnai juga berbeda-beda. “Batik Indonesia terkenal di dunia internasional. Sayangnya belum ada bukti konkrit seni batik itu diciptakan nenek moyang Indonesia,” tegas William.

Istilah batik katanya, dipakai di seluruh  dunia untuk merujuk pada rintang warna dengan menggunakan cairan malam panas. Alat utama pembatikan yaitu canting dan cap ditemukan di Indonesia.

Tee Dina Midiati menambahkan bahwa memakai batik bukan sekadar keren-kerenan. Ia berharap batik juga bisa mensejahterakan para pengrajinnya.  Apalagi Indonesia juga sudah menjadi pusat mode dunia. “Kekayaan lokal kita adalah batik dan batik sudah diakui dunia dengan adanya penghargaan Unesco,” terangnya.

Tidak hanya talkshow yang menghadirkan narasumber yang berkompeten, di ajang ini juga dilakukan lelang baju bodo batik persembahan desainer Poppy Hoesan dan kain batik ciprat Perdamaian  dari karya ibu-ibu Srumbung Gunung Jawa Tengah. “Untuk mengikuti lelangnya, silakan follow akun Instagram Permabudhi Sulsel,” terang Suzanna, Ketua Permabudhi Makassar yang menjadi host Talkshow bersama Sunarti Sain, Pemred Radar Selatan. ***

  • Bagikan