“Di DPA ini, kita kuota sosialisasinya hanya 100 orang saja. Tetapi atas petunjuk beliau (Bupati), maka semua jemaah haji kita panggil. Awalnya tempatnya di pondok pesantren, tetapi karena semua jemaah kita panggil, maka kita dipinjamkan Balai Kartini,” jelas dia.
Dia mengatakan, daftar tunggu jemaah haji pada 2022 berjumlah 272 orang. Jumlah itu sebanyak 71 laki-laki selebihnya adalah perempuan. Berdasarkan dengan pekerjaan, mereka yang berprofesi Ibu Rumah Tangga (IRT) adalah profesi yang paling banyak berjumlah 67 orang. Setelah itu, petani berjumlah 42 orang. Selebihnya ada wiraswasta, ASN dan pekerjaan lainnya.
“Kalau total waiting list kita mencapai 8.239 orang,” jelas dia. (*)