FIKP Unhas Kaji Bencana Ekologis Ikan Sapu-sapu di Danau Tempe

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, WAJO-- Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas kembali melakukan program pengabdian masyarakat. Kali ini bersama dengan Pemda Wajo membentuk Ti, Danau Tempe.

Program pengabdian masyarakat itu dilaksanakan di Desa desa Pallimae, Kecamatam Sabbangparu, Kabupaten Wajo, 7-8 Oktober 2021. Desa ini berdekatan dengan Danau Tempe yang masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.

Selama ini hasil tangkapan ikan Danau Tempe berkurang karena invasi ikan tokek atau ikan sapu-sapu. Pemda Wajo dan FIKP Unhas pun membuat program bersama untuk mengatasi persoalaan ikan sapu-sapu.

Tim Danau Tempe Unhas yang terdiri dari Prof. Budimawan, Prof. Andi Iqbal Burhanuddin, Dr. Khusnul Yaqin, Dr. Kasmiati, dan Dr. Ahmad Faisal serta beberapa mahasiswa memberikan pencerahan strategi untuk mengatasi bencana ekologi ikan sapu sapu (Pterygoplychthys spp) kepada nelayan dan keluraganya.

Hari pertama acara itu diisi dengan diskusi tentang bioekologi ikan sapu-sapu, eutrofikasi danau, strategi pengendalian penceraman dan ikan sapu-sapu, serta cara praktis transformasi ikan sapu-sapu menjadi barang ekonomi.

Hari kedua acara ini diisi dengan praktik pembuatan bakso, abon ikan dan nuget ikan sapu-sapu.

Hasil penelitian Dr. Kasmiati menunjukkan bahwa ikan sapu-apu yang ada di Danau Tempe beberapa kadar logam pencemarnya yang dikandungnya belum melebihi kadar konsumsi sehingga masih aman untuk diolah menjadi bahan olahan perikanan unggulan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat ditindaklanjuti menjadi kegiatan yang kontinyu yang tidak hanya dapat menyelesaikan masalah bencana ekologi ikan sapu-sapu, tetapi juga dapat menyelesaikan persoalan-persoalan lain yang ada di Danau Tempe.(rsl)

  • Bagikan