FAJAR.CO.ID, BULUKUMBA - Tidak hanya terkenal akan sentra pengrajin perahu pinisi, Bulukumba juga mempunyai potensi komoditas pertanian yang jarang terdengar publik. Adalah buah manggis, merupakan komoditas dari Bulukumba yang juga telah merambah pasar ekpor.
Hal tersebut dibuktikan dengan status kota Bulukumba sebagai daerah penghasil komoditas buah manggis yang banyak tumnbuh dan dibudidayakan. Menurut data yang dihimpun dari Pemerintah Bulukumba, potensi ekspor manggis mencapai 430 ton, namun saat ini yang dapat diekspor hanya 8 ton.
Sebagai wujud peran Karantina Pertanian Makassar dalam Program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) Kementrian Pertanian, maka dilaksanakan Sosialisasi Peraturan Karantina dan Persyaratan Ekspor Buah Manggis, bertempat di ruang pola Kantor Bupati Bulukumba, Rabu (13/10).
Sosialisasi ini sendiri di buka langsung oleh Wakil Bupati Bulukumba Andy Edy Manaf dengan dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, para pejabat lingkup pemerintah kabupaten Bulukumba, para petani manggis, penyuluh pertanian dan pengguna jasa pelaku eksport.
Dalam sambutannya, Andi Edy Manaf sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang di adakan oleh Karantina Pertanian Makassar, dimana kegiatan ini selaras dengan visi Kabupaten Bulukumba dalam upaya pengembangan pertanian khususnya yang terkait dengan pertumbuhan produksi buah Manggis yang tersebar di tiga Kecamatan di Kabupaten Bulukumba.
“Harapan saya, kegiatan sosialisasi ini memberikan pemahaman bagi masyarakat menganai potensi dan manfaat manggis dalam hal peningkatan ekspor bagi petani”, tambah Andi Edy