FAJAR.CO.ID, BONE -- Warga Bulukumba menjadi korban dari adanya dugaan aksi premanisme di Pelabuhan Bajoe. Jika tidak mengikuti petunjuknya, mereka langsung menggertak calon penumpang.
Salah satu korbannya Muhammad Tamrin bersama rombongannya. Anggota DPRD Bulukumba itu menceritakan pengalamannya saat akan berangkat menuju Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Menurutnya, untuk kedua kalinya menyeberang ke Kolaka dengan menggunakan jasa penyeberangan laut (feri) lewat Pelabuhan Bajoe. Begitu menyenangkan dan selamat sampai tujuan.
Tapi satu membebani pikiran sampai kali ini adalah masih adanya cukong alias preman pelabuhan yang senantiasa mengintai mulai dari pos pertama sampai pos kedua yang mangkal bergabung dengan petugas pelabuhan yang menawarkan jasa (pengurus). Alasannya, katanya untuk memuluskan naik di feri.
"Waktu saya menyeberang hari Minggu kemarin. Ini sudah yang kedua kalinya. Saya lihat dia berdiri sama dengan petugas di pos," katanya kepada FAJAR Kamis (14/10/2021).
Legislator Nasdem itu mengaku heran, kenapa sampai saat ini masih ada jasa pegurusan, padahal sudah jelas pintu masuknya. Dan jelas pula pintu naiknya.
"Tapi apa daya ketika lolos di dua pos tetap dia mengikuti para penumpang tak terkecuali saya. Datang meminta uang jasa. Dari jumlah sedikit sebetulnya cuma caranya meminta uang yang kurang bersahabat karena menggertak. Kayak dipelihara oleh petugas pelabuhan," bebernya.
Dia menambahkan, lolos dari pos pertama, ada lagi menunggu di pos kedua. Di loket karcis ada juga menunggu. Dia menggertak kalau tidak diikuti petunjuknya, dan rata-rata mobil pribadi calon korbannya.