Ia meminta masyarakat lebih selektif dalam menyaring sebuah informasi agar dampak buruk tidak terjadi pada diri sendiri.
"Pemprov dan Pemda harus berkoordinasi lagi sejauh mana kondisi penanganan pandemi, vaksinasi, dan sebagainya. Kalau ada masalah, peran pemerintah sangat dibutuhkan. Kalau perlu diperkuat lagi sosialisasi tentang seberapa pentingnya vaksinasi itu," sebut Ahli Epidemiolog Unhas, Prof Ridwan Amiruddin.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, mobile vaccinator terus bergerak ke kelompok masyarakat. Baik itu di sekolah, perguruan tinggi, pasar, serta fasilitas umum lainnya.
"Dengan percepatan vaksinasi ini sebagai upaya kita untuk membangun herd immunity (kekebalan kelompok). Sebagai salah satu langkah hulu dalam penanganan pandemi," kata Sudirman.
"Kita tidak boleh lengah, harus tetap sadar akan pentingnya protokol kesehatan, 5M. Disamping itu gencar dilakukan upaya 3T. Tetap jaga iman dan imun selama pandemi ini," sambungnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Arman Bausat menambahkan, angka kesembuhan Sulsel saat ini berada di kisaran 96,63 persen. Bahkan lebih tinggi dibanding nasional sebesar 96 persen. (asri)