FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar berupaya untuk menghadapi La Nina atau fenomena alam yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebih tinggi.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto mengatakan, ia akan mengutamakan pemaksimalan drainase.
"Berarti penggerukan sedimen harus yang pertama dilakukan tanpa harus menunggu hujan dulu," katanya, Kamis, (21/10/2021).
Kedua kata Danny, tanda-tanda La Nina sudah tampak dengan cepatnya musim penghujan datang.
Maka dengan itu antisipasi-antisipasi yang pertama yakni di kawasan-kawasan banjir kronis seperti di Pacerakang dan di Manggala.
"Kami sudah antisipasi dari kemarin dengan membuat drainase sungai. Atas inisiasi pemerintah kota Makassar dibantu oleh balai," ujarnya.
"Walaupun ini bukan urusannya pemerintah kota, ini urusannya balai, begitu pun di Manggala," sambung.
Lebih jauh ia menerangkan, ada dua kendala setelah berkoordinasi dengan pihak Balai. Pertama adalah kondisi jembatan dengan pembukaan yang minim menghambat aliran air.
Akan tetapi kata dia, persoalannya ia baru menganggarkan pembongkaran jembatan untuk membuat jembatan baru tahun 2022 yang membentang besar supaya tidak ada hambatan aliran air.
Termasuk di Manggala kata orang nomor satu ini, ada yang menghambat aliran air.
Kemudian sistem kewaspadaan banjir. Ia akan memfokuskan recover center untuk menjadi pusat kewaspadaan banjir di seluruh kecamatan.
"Bukan hanya banjir, tapi genangan. Saya juga koordinasi dengan PLN karena kematian akibat kesetrum listrik cukup besar.