Terkait pelaksanaan Jumat berkah tersebut Yusri menambahkan bahwa meskipun yang kami lakukan adalah hal kecil dan tidak memberikan dampak yang signifikan. Akan tetapi kita ikut meringankan beban dari masyarakat yang sedang dalam kesulitan. Tidak hanya dilihat dari sisi agama di mana kita harus bersedekah tetapi harus dilihat juga dari sisi sosial di mana sebagai warga negara kita harus saling membantu dan tolong menolong antara sesama umat manusia.
"Jadi, bukanlah besar atau kecil sumbangan yang kita berikan, akan tetapi rasa empati dan simpati pada orang lain adalah hal yang harus diutamakan. Tidak perlu untuk menunggu kita punya uang yang banyak untuk mulai untuk bersedekah, hal kecil yang kita lakukan sudah cukup memberikan kontribusi pada masyarakat juga sebagai wujud kepedulian di masa pandemi, serta sebagai implementasi dalam membantu kesulitan masyarakat di sekeliling" pungkasnya.
Lanjut Yusri mangatakan “Insya Allah kami tetap melaksanakan kegiatan berbagi ini setiap hari jum’at dan kami menamakannya, Jumat berkah, berbagi makanan di hari Jumat. Makanan di sini berasal dari donasi yang diberikan oleh orang-orang baik yang berhati mulia” tutur Yusri.
Terpisah, Darmawati (34) dua orang anak, yang merupakan salah satu pengunjung Jumat berkah, Ia mengaku merasa terbantu dengan adanya tempat tersebut.
Hal serupa juga diutarakan oleh pengujung Jumat berkah, Satriani (36), seorang karyawan toko yang berada di boulevar yang ikut menyicipi makanan Jumat berkah tersebut, bersama anaknya. Ia mengatakan, tidak tahu siapa pemilik Warung Berbagi ini, namun ia mendoakan pemiliknya murah rezeki. “Saya langsung dipanggil dan disuruh makan. Terima kasih banyak, semoga murah rezeki dan berkah untuk pemiliknya,” kata Satriani. Pandemi Covid-19 belum berakhir, kita mulai berlakukan pola hidup baru, senantiasa menerapkan protokol kesehatan, mematuhi 3M, agar kita dapat memutus penyebaran wabah Covid-19 ini, mari kita sama-sama berdoa semoga kita semua tetap diberi kesehatan serta semoga pandemi segera berakhir. (hmk/fajar)