Kisah Saleh Mude, Kuliah di Amerika Setelah Bermimpi Selama 28 Tahun

  • Bagikan

Saat itu ia juga menawarkan Proposal Penulisan 75 tahun Alwi Shihab.

Tiga tahun kemudian, sekitar bulan Juni atau Juli 2019, Pria kelahiran Sidrap ini ditemani oleh Dr. dr. Ahmad Nizar Shihab menemui kembali Alwi di kantornya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Saleh ditanya tentang keseriusannya ingin sekolah di Amerika. Ia jawab, sudah lama menyiapkan diri dan ingin mengubah nasibnya.

"Pak Alwi jawab, 'oke, bikin surat ke saya via email, walaupun itu dalam bahasa Indonesia, pakai Komputer staf saya di luar'," tutur Saleh.

Ia pun membuktikan diri dalam beberapa menit menulis surat dalam bahasa Inggris dan menunjukkan print out-nya ke Alwi Shihab.

"Beliau senang dan memuji saya, 'Ini ada bahasa Inggrismu'. Saya hanya tersenyum lebar. Proses selanjutnya, Pak Alwi kirim email ke Direktur Pendaftaran dan Perekrutan Hartford Seminary, Ibu Tina Demo," lanjut ia bercerita.

Setelah itu, ia pun mulai berkomunikasi dengan Tina Demo dan melengkapi hampir semua persyaratan formal yang diminta, misalnya mengirim tiga rekomendasi guru besar yakni Alwi Shihab, Prof. Dr. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), dan Prof. Dr. Arskal Salim GP (Direktur Perguruan Tinggi Kementerian Agama ketika itu).

Selain itu ia juga harus menulis Personal Statement, berisi riwayat hidup, alasan memilih kampus dan program studi, dan rencana setelah selesai kuliah. Nama Alwi pun tercatat sebagai mantan Wali Amanat (Trustee) di kampusnya.

Tahun itu juga, awal September 2019, pria berumur 53 tahun ini sudah dinyatakan lulus dan mendapat Letter of Acceptance (LoA) dan harus menyiapkan diri berangkat ke Amerika.

  • Bagikan

Exit mobile version