FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Kinerja DPRD Parepare patut disorot. Mobilitas kunker yang tinggi, dinilai tak sejalan dengan hasil kinerja.
Hanya saja, dari informasi yang didapatkan FAJAR, dalam sebulan anggota DPRD Parepare bisa terbang keluar kota hingga tiga kali, dan perjalanan dalam provinsi satu kali.
Di sisi lain jika melihat kinerjanya, DPRD Parepare tak begitu produktif dalam menyelesaikan Ranperda di tahun ini.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Derah (Bapemperda) DPRD Kota Parepare, Yasser Latief mengakui perjalan dinas DRPD Parepare memang tergolong besar. Anggarannya tidak kurang dari Rp 1,5 Miliar sebulan untuk 25 anggota DPRD Parepare.
Yasser menambahkan, untuk Ranperda dari 12 Ranperda, baru empat Ranperda yang selesai, dan empat yang sedang dalam proses. Tetapi ia menjelaskan perjalanan dinas memang tidak hanya untuk kebutuhan Ranperda semata.
"Perjalanan dinas tidak melulu Ranperda, tetapi juga terkait penguatan tupoksi. Misalnya perjalanan komisi," singkatnya.
Pengamat Pemerintahan Unhas, Andi Lukman Irwan menegaskan kunker DRPD selama ini memang selalu menjadi sorotan. Apalagi di tenga kondisi pandemi Covid-19. Transparansi kunker menurutnya harus disampaikan.
"Supaya masyarakat bisa berpikir positif bahwa memang ada tujuan dan output yang jelas dari setiap kunker," bebernya.
Lukman juga mengingaktkan kepada pihak DPRD Parepare agar berhati-hati dalam menggunakan anggaran kunker. Jangan sampai terjadi penyelewenangan.
"Harus hati-hati karena di daerah lain banyak kasus adanya temuan perjalanan fiktif," tegasnya. Jadi jangan sampai kunker itu bermasalah di kemudian hari," bebernya.