Pihaknya juga menegaskan perlunya ada korelasi antara kunker dengan Prolegda yang menjadi target. Sehingga kunker bukan menjadi kedok jalan-jalan saja.
"Jangan sampai terlalu sering kunker, malah menghambat pembahasan Ranperda misalnya. Itu juga sering terjadi," tegasnya. (abd)