"Dua tokoh ini, Wajo adalah pusat entrepreneur sejak dulu ibaratnya saudagar yang sukses di mancanegara. Kalau Makassar adalah center, seluruh yang ada di Sulawesi Selatan ada disini dan menjadi bagian dari itu, kalau dua ini dikombinasikan dalam teori entrepreneur maka kita membawa generasi muda ke arah lebih baik," terangnya.
Untuk itu, Prof Husain Syam berharap siapa pun anak bangsa di seluruh wilayah republik ini jika ada yang mau membangun talenta kewirausahaannya, maka kampus UNM adalah kuncinya.
"Makanya kami menjawab tantangan visi kewirausahaan di UNM itu wajib hukumnya ada mata kuliah kewirausahaan. Salah satu karakter seorang enterpreneur itu selalu mau berinovasi, selalu kreatif dalam mengasah dirinya," pungkas Guru besar dibidang pertanian ini.
Rektor juga menyampaikan salah satu indikator sebuah bangsa dan negara maju, ketika rasio penduduknya itu 4 persen telah berwirausaha. Hanya saja, saat ini Indonesia masih di angka 3,47 persen.
"UNM hadir untuk memahami itu bahwa jiwanya harus disitu, setalah jadi alumni mereka bisa menjadi pembuka lapangan kerja. Karena UNM memiliki kekuatan internal, ada prodi Kewirausahaannya, nah itu dasar kekuatan yang kita miliki bahwa UNM adalah kampus enterpreneur," cetusnya.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud menyampaikan potensi pembangunan di kabupaten Wajo itu sangat luar biasa, salah satunya di danau tempe. Jika dulu danau tempe yang menjadi mangkuk penghasil ikan terbanyak di Indonesia dengan jumlah lebih dari 50 ribu ton ikan setiap panen
.
"Sekarang sisa 15 sampai 20 ton saja penghasil ikan di danau tempe. Nah, jika pemikir-pemikir dari UNM dalam mengembangkan danau tempe ini, maka tidak akan kalah dengan danau-danau yang ada di Amsterdam Belanda," ungkap Amran.