Satu kain berukuran 4 meter, Serti bisanya menyelesaikan dengan durasi 2 pekan. Durasi penyelesaian ini sedikit lebih lama dari penenun biasanya. Pasalnya, Serti juga harus menyempatkan waktu untuk bersekolah dan belajar.
"Saya dapat pesanan waktu SMP kak, saya beli benang sendiri, dengan alat tenun dipinjam dari tetangga. Satu kain itu harganya Rp400 ribu. Kalau banyak pesanan biasa saya lembur sampai 3 pagi," bebernya.
Serti memang tak seperti remaja lainnya. Di saat remaja berlomba-lomba menguasai segala bentuk benda elektronik. Serti masih masih setia mempertahankan kegemarannya menenun kain Toraja. Impiannya, ingin membuat toko kain Toraja, dan mengajarkan keahlian tenun kepada semua orang. Saat ini, Serti sudah memiliki satu murid, yang tak lain adalah guru SMPnya sendiri.
"Mau jadi guru. Tapi mau sekali juga buka tokoh kain tenun," ungkapnya sambil tersenyum malu.
Sementara Pembimbing Serti dari PPGT Jemaat Sa’dan Karonanga, Anis Padallingan mengutarakan, ketekunan yang ditunjukan Serti harus dicontoh pemuda-pemudi di Toraja Utara. Di usianya yang masih sangat muda kata dia, semangat Serti sangat besar untuk menggapai impiannya.
Anis juga mengungkapkan, PPGT Jemaat Sa’dan Karonanga sudah berencana untuk membuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk Serti.
"Kita tentu memberikan dukungan. Ada rencana juga untuk membuat UMKM untuk adik Serti biar lebih kembangkan bakat menenunnya," tandasnya.(Rachmat Ariadi)