Lebih lanjut Jokowi juga menjelaskan dalam dunia yang penuh disrupsi saat ini adalah waktu bagi para kaum muda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi. Saatnya pemuda menjadi pemimpin yang berani mengambil inisiatif, tetapi tetap humanis.
"Pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja, dan yang terlebih penting pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam pidatonya mengatakan bahwa Hari Sumpah Pemuda ke-93 pada tahun ini mengambil tema “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang telah diikrarkan pada tahun 1928 dalam sejarah Sumpah Pemuda bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.
Menteri Zainudin berpesan agar para pemuda saat ini harus sanggup membuka pandangan keluar batas-batas tembok kekinian dunia, memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif, serta mampu bertahan, dan unggul dalam menghadapi persaingan global demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.
“Momentum Hari Sumpah Pemuda ini harus mampu menjadi perekat persatuan kita sebagai bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda.” kata Zainudin.
Zainudin menambahkan bahwa momentum-momentum bersejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia bisa dicapai dengan modal persatuan para pemuda di tengah berbagai keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.