FAJAR.CO.ID,MAKASSAR– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus mendorong peningkatan peran industri.
Hal ini diumumkan melalui rapat program. Kamis-Jumat, 28-29 Oktober.
Peningkatan ini untuk penunjang jasa dan barang dalam negeri, pada seluruh pelaksanaan industri hulu migas. Tujuannya demi terciptanya efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional dan daerah.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan sektor hulu migas memberikan dampak positif bagi pundi-pundi pemerintah daerah. Adanya kewajiban untuk memilih perusahaan daerah di wilayah hulu migas, berada dalam pengadaan barang/jasa senilai US$1 juta.
"Bagi daerah, kehadiran industri hulu migas tidak hanya memberikan dampak positif pada pendapatan pemerintah daerah melalui dana bagi hasil migas dan participating interest, tetapi juga pada masyarakat melalui dampak tak langsung atas beroperasinya suatu wilayah kerja migas," ucapnya.
Kata Erwin, Kehadiran industri hulu migas, terus mendorong perkembangan industri penunjang lainnya yang juga mengakibatkan usaha kecil, miro, menengah (UMKM) ikut berkembang.
"SKK Migas memperkirakan angka investasi yang digelontorkan KKKS, terkait dengan target produksi nasional sebesar 1 juta barel per hari minyak. dan 12 BSCFD gas pada 2030 secara total akan mencapai USD187 miliar," ucapnya.
Tingginya angka investasi seiring dengan peningkatan produksi tersebut, maka kegiatan sektor hulu akan meningkat tajam. Ini diikuti dengan diperlukannya kehadiran industri jasa dan barang sebagai penunjang.